Skip to main content

Gas Mulia (Noble gases)

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. Unsur ini adalah unsur non-logam. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).
    Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia sebagai berikut :

Nama Gas Mulia
Kadar di Bumi
Helium
0,00052 %
Neon
0,00182 %
Argon
0,934%
Kripton
0,00011%
Xenon
0,000008%
Radon
-radioaktif-

        Sebenarnya, di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari.
        Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.

      Sifat Gas Mulia

        Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisis maupun kimia.
Berikut merupakan beberapa ciri dari gas mulia :


Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon
Nomor atom
2
10
18
32
54
86
Elektron valensi
2
8
8
8
8
8
Jari-jari atom(Ǻ)
0,50
0,65
0,95
1,10
1,30
1,45
Massa atom (gram/mol)
4,0026
20,1797
39,348
83,8
131,29
222
Massa jenis (kg/m3)
0.1785
0,9
1,784
3,75
5,9
9,73
Titik didih (0C)
-268,8
-245,8
-185,7
-153
-108
-62
Titikleleh (0C)
-272,2
-248,4
189,1
-157
-112
-71
Bilangan oksidasi
0
0
0
0;2
0;2;4;6
0;4
Keelekronegatifan
-
-
-
3,1
2,4
2,1
Entalpi peleburan (kJ/mol)
*
0,332
1,19
1,64
2,30
2,89
Entalpi penguapan (kJ/mol)
0,0845
1,73
6,45
9,03
12,64
16,4
Afinitas elektron (kJ/mol)
21
29
35
39
41
41
Energi ionisasi (kJ/mol)
2640
2080
1520
1350
1170



Adapula ciri penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia :

He = 1s2
Ne = 1s2 2s2 2p6
Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
Xe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Rn = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6
      Karena konfigurasi elektronnya yang stabil, gas mulia juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.

contoh :

Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5

      Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.

      Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelektronegatifan. Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.

      Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin pada Radon dan Oksigen pada Xenon. Maka dari itu keempat unsur gas mulia tersebut dapat bereaksi.

Reaksi pada Gas Mulia

      Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih bisa berreaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:

Ar : [Ne] 3s2 3p6

Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d, jadi

Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0 ,  Subkulit 3d0 masih bisa diisi oleh atom-atom lain.

Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia :

1.     Ar (Argon)

 Reaksinya :

       Ar(s) + HF → HArF 

      Nama senyawa yang terbentuk adalah Argonhidroflourida. Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah

2.     Kr (Kripton)

Reaksinya :

Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)

     Nama senyawa yang terbentuk adalah Kripton flourida. Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X

3.     Xe (Xenon)

Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)

Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s)

Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)

     Reaksi ini menghasilkan Senyawa xenon flourida. XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2pada tekanan6 atm, jika umlah peraksi F2 lebih besar maka akan diperoleh XeF6

XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq)

6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq)

   Menghasilkan senyawa Xenon Oksida. XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat alkain.

4.     Rn (Radon)

Rn(g) + F2(g) → RnF
Membentuk radon flourida dan berreaksi spontan.

Popular posts from this blog

Unsur Periode Ketiga

Dari namanya juga sudah kita ketahui sebagai unsur periode ketiga , berarti unsur-unsur ini di  antaranya adalah : Natrium(Na),magnesium(Mg), aluminium(Al), silikon(Si), fosfor(P), sulfur(S), klorin(Cl) dan argon(Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur periode 3: Na Mg Al Si P S Cl Ar IA,IIA,IIIA (Logam) IVA (Metaloid) VA,VIA,VIIA (Non-metal) VIIIA (gas mulia) Sifat dan Ciri Unsur Periode ketiga    Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam (Na, Mg, Al), metaloid (Si), nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar). Dari tabel dapat dilihat bahwa keelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin besar diakibatkan oleh jari-jari atomnya yang semakin ke kanan semakin mengecil. Kekuatan ikatan antar atom dalam logam meningkat (dari Na ke Al). Hal ini berkaitan dengan pertambahan electron valensinya. Dalam peri

Logam Alkali

Ah.. gaada kerjaan. Gatau mau nge-post apa. Mending nge-post hasil kerjaan tugas kimia aja kali, ya ? okedeh, daripada mikirin ulangan fisika tadi yang zonk. Langsung aja deh. Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium (zatradioaktif). Unsur-unsur ini berada di golongan pertama atau IA. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan reduktor yang paling kuat. Semuanya merupakan unsur logam yang lunak (mudah diiris dengan pisau). Pada saat logam dibersihkan, terlihat warna logam putih mengkilap (seperti perak). Disebut logam alkali karena oksidanya mudah larut dalam air dan menghasilkan larutan yang bersifat basa (alkalis). Semua logam alkali sangat reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalamkeadaan bebas. Di alam terdapat dalam bentuk senyawa. Sifat-Sifat Logam Alkali Sifat Fisis Sifat u